Lambang Kota Malang Motto: Malang Kucecwara "Tuhan Menghancurkan Yang Bathil" |
|
Peta lokasi Kota Malang Koordinat: 112,34'09" - 11,41'34" BT 7,54'52", 22 - 8,03'05", 11 LS |
|
Provinsi | Jawa Timur |
Dasar hukum | - |
Tanggal | 1 April 1914 |
Pemerintahan | |
- Walikota Sekarang | Drs.Peni Suparto,M.AP |
- DAU | Rp. 533.803.729.000,-(2011)[1] |
Luas | 110,06 km² |
Populasi | |
- Total | 820.243 (BPS, 2010)[2] |
- Kepadatan | 6.171 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0341 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 5 |
- Kelurahan | 57 |
- Situs web | Situs Resmi Kota Malang |
Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota pelajar.
Sejarah
Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala menjadi kawasan pemukiman. Banyaknya sungai
yang mengalir di sekitar tempat ini membuatnya cocok sebagai kawasan
pemukiman. Wilayah Dinoyo dan Tlogomas diketahui merupakan kawasan
pemukiman prasejarah.[3] Selanjutnya, berbagai prasasti (misalnya Prasasti Dinoyo), bangunan percandian dan arca-arca, bekas-bekas pondasi batu bata, bekas saluran drainase, serta berbagai gerabah ditemukan dari periode akhir Kerajaan Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) juga ditemukan di tempat yang berdekatan.[3][4]
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para
ahli sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk
memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat
ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang
tersebut.
Malangkucecwara
yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa
merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri
diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908
yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian
dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli
sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak
bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring,
satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana
terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas
kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah
barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.
Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka,
yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca
yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya
bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari.
Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat
dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang
yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara
itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung
yang bernama Malang di sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang
ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi,
sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai
berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu
pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di
atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang
bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi
prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari
tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah
diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak
sejak abad 12 Masehi.
Nama Malangkucecwara terdiri atas 3 kata, yakni mala yang berarti kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan; angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan; dan Icwara yang berarti "Tuhan". Sehingga, Malangkucecwara berarti "Tuhan telah menghancurkan kebatilan".
Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat
yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau
“Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram
yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk
menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang
yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu
menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram.
Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.
Timbulnya Kerajaan Kanjuruhan
tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal
pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad
berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.
Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari
(1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu
kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian
yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400,
Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan
sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan
menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota
Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang
kokoh bernama Kutobedah
di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya
datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat
perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia pada umumnya,
Kota Malang modern tumbuh dan berkembang setelah hadirnya administrasi
kolonial Hindia Belanda.
Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan
keluarga Belanda. Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang,
misalnya ''Ijen Boullevard''
dan kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh
keluarga-keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk
pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas
yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang menjadi monumen
hidup dan seringkali dikunjungi oleh keturunan keluarga-keluarga Belanda
yang pernah bermukim di sana.
Pada masa penjajahan kolonial Hindia Belanda, daerah Malang dijadikan wilayah "Gemente" (Kota). Sebelum tahun 1964,
dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju
tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota
ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.
Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah
kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta
api pada tahun 1879.
Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang
gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata
guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali.
Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari
fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
- Tahun 1767 Kompeni Hindia Belanda memasuki Kota
- Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
- Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
- Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
- 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
- 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
- 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
- 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
- 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
- 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.
Makna Lambang
DPRDGR mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Perda No. 4/1970. Bunyi semboyan pada lambang adalah "MALANG KUCECWARA"
- Motto "MALANG KUCECWARA" berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar
- Arti Warna :
- Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
- Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
- Hijau adalah kesuburan
- Biru Muda berarti kesetiaan pada Tuhan, negara dan bangsa
- Segilima berbentuk perisai bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya
KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah : "MALANG
NAMAKU, MAJU TUJUANKU", yang merupakan terjemahan dari "MALANG NOMINOR,
SURSUM MOVEOR"
Yang disahkan dengan "Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027".
Semboyan baru itu diusulkan oleh Prof.DR. R.Ng.Poerbatjaraka, dan erat
hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada zaman Ken Arok.
Wali kota Malang
Masa Penjajahan Hindia Belanda:
- 1919–1929 H.I. Bussemaker
- 1929–1933 Ir. E.A. Voorneman
- 1933–1936 Ir. P.K.W. Lakeman
- 1936–1942 J.H. Boerstra
Masa Penjajahan Jepang:
- 1942–1942 Raden Adipati Ario Sam
- 1942–1945 Mr. Soewarso Tirtowidjojo
Masa Kemerdekaan:
- 1945–1958 M. Sardjono Wiryohardjono
- 1958–1966 Koesno Soeroatmodjo
- 1966–1968 Kol. M. Ng Soedarto
- 1968–1973 Kol. R. Indra Soedarmadji
- 1973–1983 Brigjen TNI–AD Soegiyono
- 1983–1983 Drs. Soeprapto
- 1983–1988 dr. H. Tom Uripan
- 1988–1998 H. M Soesamto
- 1998–2003 Kol. H. Suyitno
- 2003–2008 Drs. Peni Suparto
- 2008–2013 Drs. Peni Suparto (wakil: Drs. Bambang Priyo Utomo)
Pembagian administratif
Kota Malang terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:
Demografi
Jumlah penduduk Kota Malang 820.243 (2010), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun.
Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, dan Tionghoa.
Agama mayoritas adalah Islam, diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu. Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral Ijen
(Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), Klenteng di Kota Lama serta
Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga
menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang
terkenal ialah Ponpes Al Hikam pimpinan KH. Hasyim Muzadi, dan juga adanya pusat pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara, salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura menuturkan Bahasa Madura.
Malang dikenal memiliki dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, misalnya Malang menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab' burung menjadi ngurub, dan contoh lain seperti saya bangga arema menang-ayas bangga arema nganem
. Gaya bahasa masyarakat Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang
menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal
basa-basi.
Geografis
Terletak pada ketinggian antara 429 - 667 meter diatas permukaan air
laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan,
dengan dikelilingi gunung-gunung :
- Gunung Arjuno di sebelah Utara
- Gunung Semeru di sebelah Timur
- Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat
- Gunung Kelud di sebelah Selatan
Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu
udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum
mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C . Rata kelembaban udara
berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai
37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti
perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil
pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif
tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember.
Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif
rendah.
Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
- Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri
- Bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
- Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur
- Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Malang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan, karena memiliki
sejumlah perguruan tinggi ternama, Sebagai kota pendidikan, banyak
mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang,
terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara,
Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua, bahkan dari luar negeri
sekalipun. berikut adalah nama-nama perguruan tinggi di Malang :
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Negeri Malang (UM)
- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malik Ibrahim)
- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
- Universitas Merdeka Malang (UNMER)
- Universitas Gajayana (UNIGA)
- Universitas Islam Malang (UNISMA)
- Universitas Kanjuruhan
- Universitas Wisnuwardhana Malang
- Universitas Widyagama
- Universitas Ma Chung
- Universitas Kristen Ciptawacana
- Universitas Katolik Widya Karya
- Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
- IKIP Budi Utomo
- Institut Pertanian Malang
- Institut Teknologi Palapa Malang
- Institut Teknologi Nasional (ITN)
- Politeknik Negeri Malang (POLINEMA)
- Politeknik Kota Malang (POLTEKOM)
- Politeknik Kesehatan Malang (POLTEKES)
- Perguruan Tinggi ASIA
- Akademi Pemerintah Dalam Negeri
- Akademi Penyuluh Pertanian (APP)
- Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
- Akademi Keperawatan Ken Dedes
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Negeri
- Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
- Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara
- Sekolah Tinggi Bahasa Asing Malang
- Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Widya Sasana
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indocakti
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kertanegara
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jaya Negara
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemnas Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sunan Giri
- Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Malang
- Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti
- Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
- Sekolah Tinggi Teknik Budi Utomo
- Sekolah Tinggi Sosial Politik Waskita Darma
- Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia
- STECOM RRI (STT RRI) Malang
- STIKES Maharani Malang
- STIKES Widyagama
- STIE Malangkucecwara
- STMIK Indonesia
- STMIK Ppkia Pradnya Paramita
- DLL
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Selain perguruan tinggi, ada beberapa sekolah menengah atas yang
namanya sudah terkenal hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Beberapa di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, dipelopori oleh SMA Negeri 3 Malang, selanjutnya diikuti oleh SMA Negeri 1, 4, 5, 8, 10 Malang dan SMA Katolik St. Albertus Malang (SMA Dempo). Sedangkan SMA Swasta lainnya yang cukup bergengsi di Kota Malang antara lain SMA Katolik Kolese Santo Yusup (Hua Ind), SMAK Santa Maria (SMA Langsep), SMAK Cor Jesu, Charis National Academy dan sebagainya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Selain itu ada SMK yang berstatus sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang menjadi andalan kota Malang yaitu SMK Negeri 8 Malang.
Sekolah ini sudah terkenal di dunia Internasional dan Nasional karena
prestasi dan Kualitasnya yang sangat baik. Selain itu ada SMK Negeri 4 Malang dan SMK Negeri 5 Malang yang berstatus SMK Bertaraf Internasional. Adapun sekolah swasta yang menjadi pesaing adalah SMK Telkom Sandhy Putra Malang Dan SMK PGRI 3 Malang.
Budaya
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh
terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah satunya yang terkenal
adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini semakin
terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan
tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger).
Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu
sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi,
sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa
budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang
terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan
identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi
kebersamaan dan setia kepada malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping,
Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang
pesat di kota Malang yaitu kesenian "BANTENGAN" kesenian ini merupakan
hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya
kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah
"BANTENGAN" lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal
namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering
diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik
keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan.
Festival tahunan yang menjadi event ikon kota juga sering diadakan
setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
- Festival Malang Kembali: Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.
- Karnaval Bunga
- Karnaval Lampion: Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.
Transportasi
Transportasi Udara
Bandara Kota Malang yang dikenal dengan Bandara Abdul Rachman Saleh
mulai berkembang sejak Lumpur Lapindo menghambat perjalanan dari Malang
ke Bandara Juanda, Surabaya. Sebelumnya bandara ini adalah bandara
militer yang sesekali digunakan untuk event-event tertentu, seperti
balap mobil drag race yang memerlukan lintasan yang panjang. Saat ini
ada 7 penerbangan, Malang-Jakarta (vice versa) setiap hari dilayani oleh
Sriwijaya Air (3 penerbangan), Batavia Air (1 penerbangan) dan Garuda Indonesia (2 penerbangan). Serta Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air (1 penerbangan)
Trasportasi Darat
Kota Malang dilalui jalur kereta api Surabaya-Malang-Blitar-Kediri-Kertosono. Kereta api harian kelas ekonomi (Penataran) melayani jalur Surabaya-Malang via Bangil. Selain itu juga terdapat kereta api Gajayana (eksekutif) jurusan Malang-Jakarta, kereta api Malabar (eksekutif-bisnis-ekonomi) jurusan Malang-Bandung, dan yang terbaru kereta api Malioboro Express (eksekutif) jurusan Malang-Yogyakarta kereta api Tawang Alun (ekonomi) jurusan Malang-Banyuwangi serta Matarmaja (ekonomi) juga dengan jurusan Malang-Jakarta(Pasar Senen),Kereta api Tumapel
(ekonomi) jurusan Malang-Surabaya. Stasiun utama adalah Stasiun Malang
(Kota Baru) (+444 M). 2 Stasiun lainnya adalah Stasiun Malang Kotalama
(+429 M) dan Stasiun Blimbing (+471 M).
Untuk jalur bus, Terminal Arjosari melayani rute ke seluruh jurusan kota-kota utama di pulau Jawa, Bali, NTB dan Sumatera baik kelas ekonomi maupun eksekutif. Terminal Gadang
melayani rute Malang-Lumajang, Malang-Blitar-Tulungagung-Trenggalek.
Namun, saat ini keberadaan Terminal Gadang telah digantikan oleh
Terminal Hamid Rusdi yang terletak kurang lebih 2 KM di sebelah timur
Terminal Gadang. Sedangkan Terminal Landungsari melayani rute Malang-Kediri, Malang-Jombang dan Malang-Tuban.
Adapun 2 sub terminal lainnya adalah Sub-Terminal Madyopuro di bagian
timur Kota Malang, tepatnya di daerah Madyopuro (dekat Sawojajar) dan
Sub-Terminal Mulyorejo yang terlatak di sebelah barat daya Kota Malang,
tepatnya di daerah Mulyorejo Kecamatan Sukun.
Kelima terminal ini terhubung dengan berbagai angkutan kota (biasa
disebut angkot). Sebagai contoh, Arjosari-Gadang (AG) (saat ini huruf G
diganti dengan huruf H untuk Hamid Rusdi), Hamid Rusdi-Landungsari (HL),
Arjosari-Landungsari (AL), dan lain sebagainya termasuk juga dengan
angkot yang menuju sub-terminal. Terdapat sekitar 20 trayek angkot di
Kota Malang dan 80% wilayah Kota Malang dilalui oleh ke-20 angkot
tersebut.
Industri
Kota Malang memiliki pola pertumbuhan industri yang unik, dimana
sebagian besar industrinya disokong oleh sektor industri kecil dan
mikro. Hanya terdapat beberapa industri manufaktur besar yang terdapat
di Kota Malang sebagian disusun atas industri manufaktur padat karya.
Industri Manufaktur
- Industri Rokok
- Industri Tekstil & Garmen
Industri Kecil dan Mikro
- Industri Tempe dan Keripik Tempe
- Industri Makanan & Minuman
- Industri Kerajinan Kaos Arema
- Industri Kerajinan Sarung Bantal Dekorasi
- Industri Kerajinan Rotan
- Industri Kerajinan Mebel
- Industri Kerajinan Topeng Malangan
- Industri Kerajinan Lampion
- Industri Kerajinan Patung & Taman
- Industri Kerajinan Keramik & Gerabah
- Industri Advertising dan Percetakan
Kompleks Industri Manufaktur & Sentra Industri Mikro
- Kompleks Industri Karya Timur
- Kompleks Industri Karanglo
- Kompleks Industri Pandanwangi
- Sentra Industri Keripik Tempe Sanan
- Sentra Industri Mebel Blimbing
- Sentra Industri Rotan Arjosari
- Sentra Industri Keramik Dinoyo
- Sentra industri sarang burung
Pusat Rekreasi, Perbelanjaan & Fasilitas Umum
Taman Kota & Ruang Terbuka Hijau
- Tarekot (Taman Rekreasi Kota), terletak di belakang kantor Walikota/ Balai kota
- Alun-Alun Kota (depan Masjid Jami' Kota Malang & Gedung Pemkab Malang)
- Alun-Alun Tugu (depan Balai Kota Malang)
- Hutan Kota Malabar
Museum & Perpustakaan
- Museum Brawijaya Malang
- Museum Bentoel
- Museum Mpu Purwa
- Museum zoologi Frater Vianney
- Perpustakaan Kota Malang (Jalan Ijen)
Taman Rekreasi & Pasar Wisata
- Taman Rekreasi Senaputra
- Taman Wisata Tlogomas
- Pasar Minggu Semeru (Jalan Semeru)
- Pasar Minggu Vellodrome (lingkar luar arena Velodrome Sawojajar)
- Wisata Kuliner Pulosari
- Taman Kridha Budaya Jawa Timur
- Taman Rekreasi Lembah Dieng
- Playground
- Malang Tempoe Doeloe 1 tahun sekali dan di adakan saat pertengahan tahun.
Sarana Olahraga
- Stadion Gajayana Malang
- GOR Ken Arok
- GOR Bima Sakti
- Arena Balap Vellodrome
- Araya Golf & Family Club
- Dieng Family Club
- Lembah Dieng swimming pool
- Futsal Champion, Futsal Arena, dll
- Stadion Kanjuruhan Arema Stadium Clab
Mall & Pusat Perbelanjaan
- Mall Malang Town Square (MATOS)
- Mall Olympic Garden (MOG)
- Mall Araya
- Mall Sarinah, terletak di jalan Basuki Rahmad
- Mall Sarinah 2, sawojajar
- Mall Malang Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim
- Mall Gadjah Mada Plasa, terletak di jalan KH. Agus Salim
- Mall Mitra I Dept. Store, terletak di jalan KH. Agus Salim
- Mall Carefour Express, terletak di Jalan A. Yani
- Mall Matahari Dept. Store di pasar besar
- Mall Ramayana yg terletak di Jl Merdeka
- Dieng Computer Square, jalan Raya Dieng
- @MX Mall, jalan Veteran
- Hartono elektronik
- Gunung Sari Intan
- TREND Shop
- Sardo Swalayan
- Hypermart veteran
- Giant kawi
- Giant dinoyo
- Giant sawojajar
- Pasar Besar Malang
- Pasar Blimbing
- Pasar Dinoyo
- Pasar Bunul
- Pasar Mergan
- Pasar Tawangmangu
- Pasar Bareng
- Pasar Sukun
- Pasar Gadang
- Pasar Induk Gadang
- Pasar Burung & Tanaman Hias
- Pasar Comboran
- Pertokoan Kayutangan
- Pertokoan Arif Margono
- Pusat Ruko Sawojajar
- Pusat Ruko Sulfat
- Sentra Industri Keripik Tempe Sanan
- Sentra Kuliner Pulosari
Bioskop dan Cinema21
Hotel Dan Guest House [5]
- Hotel Tugu Park
- Hotel Santika Malang
- Hotel The Graha Cakra Malang
- Hotel Aria Gajayana
- Gadjah Mada Hotel
- Hotel Grand Palace
- Hotel Griyadi Montana
- Hotel Olino Garden
- Regents Park Hotel
- Hotel Kartika Graha
- Hotel Pelangi
- Hotel Trio Indah II
- Hotel Wisata Tidar
- Hotel Mutiara
- Hotel UB
- Hotel UMM Inn
- Hotel Splendiid Inn
- Hotel Agung
- Hotel Aloha
- Hotel Arjosari
- Hotel Arjuna
- Hotel Armi
- Hotel Bahagia
- Hotel Camelia
- Hotel Emma
- Hotel Emma Mustika Sari
- Hotel Flamboyant
- Hotel Garuda
- Hotel Graha Dewata
- Hotel Gress Home Stay
- Hotel Griyo Asri
- Hotel Griyo Margosuko
- Hotel Griyo Sari
- Hotel Helios
- Hotel Kahuripan
- Hotel Kalpataru
- Hotel Kartika Kusuma
- Hotel Kosabra I
- Hotel Kosabra II
- Hotel Malang
- Hotel Malinda
- Hotel Mandala Puri
- Hotel Melati
- Hotel Megah Mansion
- Hotel Megawati
- Hotel Nugraha
- Hotel Pajajaran Park
- Hotel Pelangi II
- Hotel Hotel Pusposari
- Hotel Riche
- Hotel Sahid Montana
- Hotel Santoso
- Hotel Semarang
- Hotel Setia Budi
- Hotel Simpang Tiga
- Hotel Tirto
- Hotel Tlogo Mas
- Hotel Tosari
- Hotel Wilis Indah
- Hotel Windu Kencono
- Arman Guest House
- D'fresh Guest House
- Enny Guest House
- PeYe Guest House
- Hotel Royal Iin
Kuliner Khas
- Bakso Malang
- Cwie Mie / Pangsit Mie
- Rawon Khas Malang
- Kaldu Kambing Kacang ijo
- Soto Ayam
- Soto Kambing Tunggulwulung
- Tempe dan Kripik Tempe Sanan
- Tahu Sukun
- Kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)
- Nasi pecel
- Rujak Buah
- Angsle
- Ronde
- Sop Dengkul
- Sayur Asem Buah Apel
- Kare Kikil Singosari
- Tahu campur
Klub/Tim Olahraga
- Arema Malang (Sepak bola)
- Persema Malang (Sepak bola)
- Bima sakti Nikko Steel / Avian Bima Sakti (Basket)
- United Kencana Bike Team Sepeda
- Sasana Arema Singo Edan BC Tinju
- Sasana Dhory Gym BC Malang Tinju
- Sasana d’Kross Malang Kirno Armase Tinju
- Sasana Gajayana Boxing camp Tinju
- Sasana Jaguar BC Malang Tinju
- Sasana Yon Bek Ang Boxing Camp Tinju
- Brazilian Martial Arts Capoeira Senzala Malang Capoeira
Media
Televisi
Stasiun TV Lokal
- Agropolitan TV
- Batu Televisi
- Dhamma TV
- JTV Malang
- Malang TV
- NDTV Malang (Nusantara Damai Televisi)
- FTV (Family Televisi)
- Spacetoon (Indonesia)
- Singosari TV
- Gajayana TV
- NAA TV
Stasiun TV Nasional
Radio
di antaranya:
Nama | Frekuensi | Situs |
---|---|---|
RRI Malang | AM 891 | http://www.rri-malang.com/ |
RRI Malang Pro 1 | FM 94,6 | |
RRI Malang Pro 2 | FM 99,4 | |
RRI Malang Pro 3 | FM 105,3 | |
RRI Malang Pro 4 | FM 91,9 | |
Radio Tritara Yaksa | AM 828 | |
Radio Kutilang | AM 1188 | |
Radio Citra Protiga | FM 87,9 | |
Radio Senaputra | FM 88,3 | |
Radio Makobu FM | FM 88,7 | http://radiomakobufm.com/ |
RCB FM | FM 89,5 | http://rcbfm.net/ |
Radio Tidar Sakti | FM 90,3 | |
Radio Andalus | FM 91,1 | |
Bhiga/Beta FM UNMER | FM 92,5 | |
Radio Elfara | FM 93,0 | http://www.93elfarafm.com/ |
GEMA FM | FM 93,5 | http://gema.sabda.org/radio |
Radio DJFM | FM 93,8 | |
Radio Kosmonita | FM 95,4 | http://www.kosmonitafm.com/malang-prof.htm |
Pionir FM | FM 96,2 | |
Mitra FM | FM 97,0 | http://mitrafm.com/ |
Radio KDS8 | FM 97,8 | |
Radio Kencana FM | FM 98,6 | http://kencanafm.com/ |
Radio Solagracia | FM 99.0 | http://www.solagraciafm.com/ |
Radio Duta FM | FM 99,15 | |
Radio Masjid Jami FM | FM 99,8 | |
UM FM | FM 99,9 | |
Radio Dakwah Islam (RDI) | FM 100,5 | |
UB FM | FM 100,9 | |
Radio Malang Kucecwara (MFM) | FM 101,3 | http://www.mfmmalang.com/ |
Kalimaya Bhaskara FM | FM 102,1 | |
Radio Mensana FM | FM 102,5 | |
Radio Gita Lokaswara FM | FM 102,9 | |
Puspita FM | FM 103,7 | |
Mitra Adi Swara (MAS) FM | FM 104,5 | http://www.radiomasfm.com/ |
Tritara FM | FM 106,1 | |
Kanjuruhan FM | FM 106,5 | |
Radio One | FM 99,0 | |
Sejahtera FM | FM 106,9 | http://www.sejahterafm.com/ |
Radio Sangkakala FM | FM 107,9 | |
Radio Citra Swara FM | FM 106,5 | |
Radio H2 FM | FM 100,2 | http://www.radioh2fm.com/ |
Nama | Frekuensi | Situs |
Buletin & Media Massa Lokal
- Jawa Pos Radar Malang
- Memo Arema
- Malang Post
Putera Daerah
- Andrie Wongso,Motivator
- Soebandrio,Tokoh Politik
- Sylvia Saartje,Penyanyi
- Abadi Soesman,Musisi
- Aji Santoso, Legenda sepak bola
- Rudini, Mantan Mendagri
- Sudomo
- Munir, Aktivis HAM
- Teguh Santosa (Komikus)
- Elpamas
- Ian Antono
- Ismay Hamzah
- Krisdayanti
- Yuni Shara
- Syaharani
- Suara Persaudaraan
- Aage Meinesz (penjahat Belanda)
- Eka Budianta (Sastrawan)
- Ve AFI
- Adit AFI
- Tarzan (pelawak)
- Topan (pelawak)
- Leysus (pelawak)
- Kwartet S (pelawak)
- Nurbuat (pelawak)
- Anto Baret (musisi)
- Cindy Fatika Sari
- Alexandra Gotardo
- Sheila Marcia Joseph
- Dennis Adhiswara
- Baim Cilik
- Akbar Khalil Alkatiri
- Della Puspita
- Yuki kato
- Putih (band)
- D'bagindas (band)
- UNDA UNDI (band)
- Flanella (band)
- Apel G (band)
- Vanya Pranashinta (mamamia)
- Lolita Agustine
- Roullete (band)
- Ririn Dwi Ariyanti
- Bram Moersas
- Roweina Umboh
- Alena, Penyanyi
- Feni Rose
- Franda
- Tiffany
- Fessy Alwi
- Putri Viola (jurnalis)
- Sunar Mudiyanto (Jurnalis)
- Rizal Djibran
- Marcelino
- Andhika Pratama
- Mey Chan (duo maia)
- Salikin Hardjo (penulis tentang tenaga kerja Jawa di Suriname)
- Gerrit Korteweg (perenang Belanda)
- Johannes Drijber (politikus Belanda)
- Walter Nobbe (seniman Belanda)
- Anton Zijderveld (sosiolog Belanda)
- Sandi Prasetya
- Harm Albertus van Weerden (Seniman Belanda)
- Gwen Priscilla (Mahadewi)
- Hans Herbert Moritz Fuhri (perwira AL Belanda)
- Josef Ferdinand Arens (kimiawan Belanda)
Julukan
- Paris van East Java, karena kondisi alamnya yang indah, iklimnya yang sejuk dan kotanya yang bersih, bagaikan kota "Paris"-nya Jawa Timur.
- Kota Wisata, kondisi alam yang elok dan menawan, bersih, sejuk, tenang dan fasilitas wisata yang memadai merupakan ciri-ciri sebuah kota tempat berlibur.
- Kota Pendidikan Internasional, situasi kota yang tenang, penduduknya ramah, harga makanan yang relatif murah dan fasilitas pendidikan yang memadai sangat cocok untuk belajar/menempuh pendidikan. Sedikitnya ada lima universitas negeri yang berdiri di Malang: Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Kesehatan Malang dan puluhan atau mungkin ratusan PTS.
- Kota Militer, terpilih sebagai Kota Kesatrian. Di kota Malang ini didirikan tempat pelatihan militer, asrama dan mess perwira di sekitar lapangan Rampal, dan pada zaman Jepang dibangun lapangan terbang "Sundeng" di kawasan Perumnas sekarang, selain itu juga ada pabrik amunisi, senjata & kendaraan tempur, Pindad, di Turen, Kabupaten Malang .
- Kota Sejarah, sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.
- Kota Bunga, cita-cita yang merebak di hati setiap warga kota senantiasa menyemarakkan sudut kota dan tiap jengkal tanah warga dengan warna-warni bunga.
- Kota Olahraga, Banyak lahir bibit-bibit olahragawan yang berasal dari malang, yang paling terkenal dengan olah raga sepak bolanya terbukti dengan berdirinya 2 team sepak bola seperti Persema dan Arema yang mempunyai prestasi cukup baik di tingkat regional dan nasional,di tambah lagi supporter yang sangat fanatik dan atraktif Ngalamania serta Aremania.
- Kota Apel, mempunyai produksi apel yang melimpah berpusat di wilayah Kota Batu dan Poncokusumo sehingga banyak di ekspor ke dalam dan luar negeri. Disana apel diolah menjadi bermacam-macam makanan maupun minuman, Contohnya Sari apel, Keripik Apel, Manisan dll.
- Kota Susu, mempunyai produksi susu skala nasional dan internasional yang produksinya terletak di wilayah Pujon Kabupaten Malang. Susu yang didapatkan berasal dari sapi luar negeri sehingga susu yang diperoleh mempunyai kualitas bagus.
- Kota Dingin, karena memiliki letak geografis yang dikelilingi pegunungan, a.l. Gunung Arjuno Welirang, Gunung Kawi-Panderman, Gunung Bromo-Semeru.
- Kota Pelajar, karena malang memiliki banyak universitas negeri ataupun swsta yang cukup terkenal sehingga banyak orang dari luar pulau yang pindah ke Malang untuk mencari pendidikan yang lebih baik dari kota lain.
- Kota Kuliner, Di malang banyak sekali jenis makanan khas yang menggugah selera banyak wisatwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar